Selama 70 tahun berkiprah melayani masyarakat Indonesia, CIMB Niaga terus melakukan percepatan transformasi digital, memperluas portofolio produk, serta memperkuat kapabilitas teknologi guna mendorong pertumbuhan di masa depan.

Kinerja CIMB Niaga Positif, Tutup 2024 dengan Perkuat Posisi di Industri Perbankan Indonesia

Advertisements

JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengumumkan laporan keuangan tahun 2024. Emiten berkode saham BNGA memperoleh laba sebelum pajak konsolidasi (audited) sebesar Rp 8,7 triliun. Artinya, terjadi peningkatan 4,4% Year on Year (YoY). Kinerja tersebut menghasilkan earnings per share sebesar Rp 271,59 yang turut berkontribusi pada pertumbuhan bisnis Perseroan.

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, kinerja CIMB Niaga pada tahun 2024 mencerminkan keberhasilan strategi Forward23+ dalam menjaga pertumbuhan berkelanjutan di berbagai segmen bisnis utama.

“Berkat strategi tersebut, kami bisa menghadirkan solusi keuangan yang sesuai kebutuhan nasabah, serta memberikan nilai positif bagi masyarakat luas. Kami tetap berfokus pada inovasi digital dan meningkatkan customer experience. Selain itu, komitmen kami dalam menjaga kualitas aset yang baik tercermin dalam penurunan rasio gross non-performing loan (gross NPL) menjadi 1,8% di tahun 2024, dari sebelumnya 2,0% di tahun 2023,” ungkap Lani, Kamis (20/2/205).

Menurut Lani, pencapaian tersebut menegaskan kembali dedikasi CIMB Niaga terhadap praktik perbankan yang bertanggung jawab serta misi untuk menciptakan nilai positif yang berkelanjutan bagi seluruh stakeholders.

“Perjalanan kami selama 70 tahun menjadi landasan kuat sekaligus inspirasi bagi CIMB Niaga untuk terus meraih kesuksesan. Kami melakukan percepatan transformasi digital, memperluas portofolio produk, serta memperkuat kapabilitas teknologi guna mendorong pertumbuhan di masa depan. Dalam menghadapi perubahan dinamika pasar dan meraih peluang baru, kami tetap berkomitmen memberikan keuntungan jangka panjang bagi para nasabah dan stakeholders kami,” ujar Lani.

CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR), masing-masing sebesar 23,3% dan 86,3%.

Total aset konsolidasian sebesar Rp 360,2 triliun per 31 Desember 2024. Ini semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.

Total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp 260,6 triliun (+10,5% YoY). Semua itu dikontribusikan dari pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 14,2% YoY menjadi Rp 172,1 triliun, berkontribusi terhadap rasio CASA menjadi sebesar 66,0%.

Hal tersebut merupakan hasil upaya perseroan untuk membina hubungan dengan nasabah yang lebih erat dan meningkatkan pengalaman nasabah secara keseluruhan melalui layanan digital.

Jumlah kredit/pembiayaan naik 6,9% YoY menjadi Rp 228,0 triliun. Ini terutama berasal dari pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang naik 9,1% YoY, diikuti oleh Perbankan Korporasi yang tumbuh 8,3% YoY, dan Perbankan Konsumer yang meningkat 5,4% YoY. Kenaikan tertinggi di kredit/pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang meningkat sebesar 26,0% YoY.

Di perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia. Total pembiayaan sebesar Rp 60,3 triliun (+9,1% YoY) dan DPK sebesar Rp54,7 triliun (+21,7% YoY) per 31 Desember 2024.

Adapun pertumbuhan pembiayaan signifikan tersebut sebagian besar dikontribusi segmen ritel. CIMB Niaga Syariah tetap fokus pada peningkatan komposisi pendanaan, khususnya pendanaan murah dengan terus mengembangkan jaringan komunitas. 

Inovasi Digital Berkelanjutan dan Perluasan Jaringan

Inovasi dan customer centricity tetap menjadi fokus CIMB Niaga dalam pengembangan digital. Pada tahun 2024, 90% dari total transaksi finansial nasabah dilakukan melalui layanan branchless banking. Seperti OCTO Mobile, OCTO Clicks, Bizchannel@CIMB, Automated Teller Machines (ATM), dan OCTO Pay (e-money).

Selain itu, CIMB Niaga juga menghadirkan digital experience melalui model Digital Branch yang unik, yang memadukan fitur Cabang Konvensional dan Digital Lounge. Untuk mendorong adopsi digital di kantor cabang lainnya, CIMB Niaga juga memperkenalkan Digital Hub yang dilengkapi mesin Self-Service Banking dan Self-Service Tablet untuk mempercepat layanan kepada nasabah.

Konsep cabang tersebut menawarkan pengalaman perbankan yang komprehensif dan serba digital, sembari tetap mempertahankan sentuhan layanan personal yang ramah khas CIMB Niaga.

Hingga 31 Desember 2024, konsep tersebut diimplementasikan pada 50 kantor cabang. Ini terbagi dalam 21 Digital Branch dan 29 Digital Hub.

Integrasi dari layanan digital di kantor cabang tersebut mampu meningkatkan customer experience serta efisiensi layanan secara signifikan, yang diharapkan dapat memungkinkan 80% dari pembukaan tabungan, penggantian kartu dan proses pengkinian/maintenance Customer Information File (CIF) bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 5 menit melalui mesin Self-Service Banking. (Arumi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *