PT Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Tengah mengadakan workshop jurnalistik.

PT Jasa Raharja Jawa Tengah Adakan Workshop Jurnalistik untuk Meningkatkan Brand Image

Advertisements

SEMARANG – PT Jasa Raharja menyadari pentingnya memanfaatkan teknologi informasi (IT), terutama platform media sosial (medsos). Sebagai perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara), PT Jasa Raharja harus memanfaatkan medsos untuk meningkatkan band image perusahaan pada masyarakat.

Guna mendorong brand image perusahaan terus meningkat, PT Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Tengah menggelar workshop jurnalistik. Kegiatan yang bekerja sama dengan ETAPRIMA Consulting ini diadakan di Aula Kantor PT Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Tengah, Selasa (26/9/2023).

Workshop mengambil tema “Strategi Jitu Membuat Konten Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas di Media Sosial.”  Dua narasumber dalam pelatihan tersebut. Yakni, Redaktur sekaligus Kepala Biro TIMES Indonesia Yogyakarta Ahmad Riyadi Amar dan Jurnalis Senior yang juga Manajer Kanta Digital Pruduction Heri Susanto.

“Workshop bertujuan meningkatkan kualitas dan kemampuan jurnalistik para pegawai di lingkungan PT Jasa Raharja se-Jawa Tengah. Pesertanya sebanyak 25 orang. Mereka merupakan utusan dari masing-masing perwakilan Jasa Raharja di Jawa Tengah,” ungkap Kepala Cabang PT Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Tengah Triadi saat sambutan dan membuka Workshop Jurnalistik, Rabu (27/9/2023).

Triadi meneruskan, sebagai perusahaan BUMN, PT Jasa Raharja tengah konsen membahas brand image bagi perusahan BUMN. Menurutnya, hal tersebut penting sebagai upaya meningkatkan layanan informasi bagi masyarakat.

“Bila Perusahaan ingin dikenal dan para pelanggannya loyal, perlu membangun dan meningkatkan brand image. Hal ini sangat penting agar perusahaan kita terus eksis. Brand image dimaksud agar kita selau dicintai stakeholder dan pelanggan kita, itu kira-kira gambaran besarnya. Jadi, kalau sekarang kita diam, tidak berperan dan tidak menyuarakan layanan-layanan serta kinerja baik kita, maka kita akan tertinggal. Karena itu kita harus eksis terus, caranya kita harus kampanye tentang perusahaan kita. Dengan begitu layanan ataupun kegiatan-kegiatan di lingkungan PT Jasa Raharja bisa terpublikasi secara masif,” imbuh Triadi.

Triadi menekankan pentingnya para pegawai PT Jasa Raharja memperhatikan kualitas konten, terutama yang akan di posting di media sosial. Karena itu, Triadi berharap, kegiatan yang ada di lingkungan PT Jasa Raharja bisa ter-deliver dengan baik pada masyarakat melalui media mainstream dan media sosial. Harapannya, masyarakat bisa mengenal lebih dekat bahwa PT Jasa Raharja ternyata pelayanannya baik, empati, sopan dan ramah orang-orangnya. Dengan begitu, dukungan dari masyarakat pun semakin baik dan perusahaan juga semakin eksis.

“Saya ingin kualitas kontennya itu dibagus, beritanya simpel, sesuai dengan apa yang akan kita beritakan serta pesan yang disampaikan pada masyarakat bisa diterima dengan baik,” imbuh mantan Kepala PT Jasa Raharja Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini.

Menurut Triadi, bila kualitas kontennya tidak bagus dan keliru memberitakan bisa mengakibatkan mungkin tuntutan hukum dan lainnya. Ia minta pada peserta untuk menjadi agen informasi bagi teman-teman lain yang ada di wilayah masing-masing.

“Kegiatan-kegiatan yang dilakukan PT Jasa Raharja yang ada di cabang dan teman-teman pegawai di perwakilan, mohon semuanya dipublikasikan, setidaknya di media sosial. Tujuannya, agar masyarakat mengetahui apa saja yang kita lakukan,” pinta Triadi.

Selain teori, para peserta workshop diberikan tugas praktek menulis berita. Selanjutnya, tulisan berita para peserta dievaluasi secara bersama peserta.

Workshop Jurnalistik oleh PT Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Tengah tersebut menggandeng ETAPRIMA Consulting. Para peserta juga diwajibkan praktik langsung teknik pengambilan foto dan video.

Pemateri Heri Susanto mengatakan, dalam pengambilan video dan foto, dibutuhkan teknik dasar. Tujuannya, agar konten video dan foto yang dihasilkan berkualitas dan layak dipublikasikan.

“Untuk menjadi seorang videografi dan fotografi yang handal, perlu jam terbang, terus belajar dan mencoba hal yang baru,” tegas Timbul, sapaan akrab Heri Susanto.

Sementara itu, Ahmad Riyadi Amar menjelaskan, menulis berita harus berdasarkan fakta, bukan opini pribadi. Berita yang hendak ditulis, harus faktual, actual, dan bisa dipertanggungjawabkan.

Selain aktual, informasi yang akan ditulis harus memiliki unsur penting dan menarik bagi publik. Unsur-unsur tersebut harus diterapkan dalam setiap penulisan berita yang hendak disebarluaskan pada masyarakat. Bila berita yang ditulis bagus dan menarik, tentu bakal menarik masyarakat untuk membaca dan ingin tahu lebih detail isi berita tersebut.(Arumi/ Tim Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *