Pada Hari Gizi Nasional 2024, Royco mengangkat tema ‘MPASI Kaya Protein Hewani untuk Mencegah Stunting.’

Peringati Hari Gizi Nasional 2024, Royco Perkuat Edukasi ‘Isi Piringku’ untuk Berbagai Tahapan Usia Melalui Perluasan Kolaborasi Program Royco Nutrimenu

Advertisements

JAKARTA – Selaras dengan tema peringatan Hari Gizi Nasional 2024, Royco memperkuat kontribusi program “Royco Nutrimenu” dalam mengedukasi keluarga Indonesia menyajikan hidangan lezat sesuai pedoman ‘Isi Piringku.’  Kegiatan ini dihadirkan untuk mencegah berbagai permasalahan malnutrisi, khususnya stunting.

Peran keluarga, baik ayah atau ibu sangat penting dalam memastikan terpenuhinya kebutuhan nutrisi. Bagaimanapun, ibu atau calon ibu sudah memiliki tanggung jawab lebih besar. Karena itu pemenuhan nutrisi harus dipahami dan dimulai sedini mungkin.

Maka, edukasi akan menargetkan perempuan di berbagai tahapan usia, termasuk para ibu dengan anak usia MPASI (anak yang dibolehkan mendapatkan asupan Makanan Pendamping ASI) melalui perluasan kolaborasi dengan sejumlah mitra strategis. Seperti Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (NU Care-LAZISNU) sebagai bagian dari Gerakan Keluarga Maslahat Nahdhatul Ulama (GKMNU).

Misi tersebut mendapat dukungan dari Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin. Pada kesempatan tersebut, Menkes menyatakan, Indonesia Emas 2045 tidak bisa terwujud tanpa manusia yang sehat dan cerdas. Karena itu, sangat penting menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Salah satunya melalui konsumsi makanan bergizi.

“Hari Gizi Nasional 2024 mengangkat tema ‘MPASI Kaya Protein Hewani untuk Mencegah Stunting’ agar praktek makanan bergizi dimulai dari keluarga, diawali dari pemahaman orang tua akan pentingnya MPASI kaya protein hewani, sehingga mampu membiasakan anak makan bergizi agar bebas stunting. Di Indonesia, 4 dari 10 anak usia 6-23 bulan tidak mendapat MPASI sesuai standar gizi dan berpengaruh pada meningkatnya risiko stunting pada anak di bawah 2 tahun. Karena itu, edukasi dan pendampingan praktek konsumsi bergizi harus diperkuat,” kata Menkes, Selasa (6/2/2024).

Menurut Menkes, selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia, pihaknya mengapresiasi dan berterima kasih kepada Unilever yang berkontribusi dalam upaya penurunan stunting.

“Semoga kolaborasi yang terbangun dapat terus bermanfaat untuk anak Indonesia yang sehat dan bebas stunting,” lanjut Budi.

Stunting sendiri merupakan kondisi yang disebabkan kekurangan gizi kronis. Ini ditandai dengan tinggi badan yang berada di bawah standar usia dan berpotensi menimbulkan gangguan metabolik saat anak dewasa. Berbagai upaya dilakukan banyak pihak, sehingga berhasil menurunkan prevalensi stunting menjadi 21,6% pada 2023. Namun, kolaborasi tersebut masih dibutuhkan guna mencapai target pengurangan stunting menjadi 14% pada 2024.

Sementara itu, Direktur Nutrition Unilever Indonesia Amaryllis Esti Wijono mengatakan, sebagai brand bumbu masak andalan ibu untuk aneka sajian lezat bernutrisi bagi keluarga, Royco berkomitmen mendukung pemerintah mengatasi permasalahan malnutrisi, terutama stunting.

“Sejak 2019, kami menggalakkan program ‘Royco Nutrimenu’; rangkaian kegiatan edukasi yang diawali dengan Training of Trainers (ToT) kepada kader kesehatan mengenai pedoman ‘Isi Piringku’ dan inspirasi ragam resep lezat bergizi seimbang,” tegas Amaryllis.

Ditambahkan Amaryllis, hingga 2023, program menjangkau 18 juta ibu dan remaja putri secara offline dan online. Ini termasuk 900 ribu santri di berbagai wilayah rawan stunting, dan mengubah 120 juta piring keluarga Indonesia menjadi lebih lezat bernutrisi.

“Pencapaian penting lainnya adalah mendukung misi Kementerian Kesehatan RI untuk menyebarluaskan pentingnya MPASI bergizi seimbang dengan mendorong para ibu memperkaya pengetahuan mereka, serta menghadirkan buku resep panduan kreasi aneka masakan MPASI sesuai pedoman ‘Isi Piringku’. Data dari IPB University, 10 wilayah Bogor yang menerapkan program Royco Nutrimenu MPASI pada tahun 2023 lalu mencatatkan penurunan angka Anak Berisiko Stunting sebesar 37%,” sambung Amaryllis.

Dr. dr. Wahidin MKes, Kepala Biro Perencanaan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengatakan, pada perayaan Hari Gizi Nasional, pihaknya berterima kasih pada PT Unilever, terutama pada Royco yang mendukung upaya pemerintah mengedukasi masyarakat dan meningkatkan jangkauan dalam perbaikan gizi anak melalui DASHAT di Kampung Keluarga Berkualitas.

“Kegiatan DAHSAT diharapkan menjadi wadah mengedukasi orangtua tentang menu gizi seimbang, yang bertujuan agar calon ibu, ibu hamil dan menyusui, serta anak-anak baduta (Baduta adalah singkatan dari anak usia bawah dua tahun atau umur 0-24 bulan dimana masa pada masa ini anak mengalami periode pertumbuhan emas, red) mendapat asupan gizi yang seimbang, sehingga bisa mengoptimalkan 1.000 HPK (hari pertama kehidupan, red) dan mencegah terjadinya stunting baru melalui pemberian makanan yang bisa mendukung dan mengoptimalkan tumbuh kembang baduta. Kami berharap, kolaborasi BKKBN dengan PT. Unilever – Royco bisa terus berlanjut ke depannya dan bersama-sama mengedukasi masyarakat Indonesia dalam mengentaskan stunting di Indonesia,” katanya.

Guna memperluas manfaat, pada 2024 program “Royco Nutrimenu” terus mengembangkan jaringan kolaborasinya dengan menyasar perempuan di berbagai tahapan usia. Seperti pada remaja putri sebagai bekal pengetahuan untuk mencegah potensi gizi buruk pada keluarga mereka di masa depan.

Karenanya, Royco berkolaborasi dengan NU Care-LAZISNU sebagai bagian dari GKMNU, khususnya pada pilar NUCare Sehat, yan gfokus pada tindakan preventif seputar kesehatan, termasuk lewat edukasi nutrisi dengan tambahan modul yang telah dikembangkan GKMNU.

Kerja sama tersebut menargetkan berbagai lapisan masyarakat sampai ke tingkat akar rumput. Antara lain para santriwati di pesantren NU dan ibu Majlis Taklim hingga menjangkau 50.000 santriwati dan 50.000 ibu.

Ketua Pengurus Pusat NU Care-LAZISNU Habib Ali Hasan Al Bahar mengatakan, LAZISNU sebagai bagian dari GKMNU bangga bisa hadir di dalam kegiatan Royco Nutrimenu.

“Kami sebagai bagian dari pengurus besar Nahdatul Ulama memberikan apresiasi. LAZISNU memiliki salah satu pilar terkait kesehatan, ketika berbicara kesehatan, tidak mungkin kita melupakan masalah yang sangat penting, yaitu stunting,” tegas Habib Ali.

Ditambahkan, kerja sama LAZIMU dengan Unilever akan mendukung pilar-pilar program untuk merealisasikan Keluarga Maslahat. Yakni, keluarga yang kuat lahir dan batin serta jasmani dan rohani. Apalagi sebagai bagian dari NU yang memiliki jaringan yang luas hingga ke pelosok Indonesia.

“Insya Allah kami siap menghadirkan puluhan ribu ibu-ibu dan puluhan ribu santriwati untuk mendapatkan edukasi, agar memahami pentingnya gizi yang baik guna pencegahan stunting. Kami membuka pintu dan mendukung program ini 1.500%, sehingga mampu menurunkan angka stunting di Indonesia untuk Indonesia kuat, Indonesia sehat,” tegasnya.

Adapun, selebritas yang peduli dengan kesehatan keluarga yakni Citra Kirana mengatakan, sebagai ibu, dirinya terus mengedukasi diri agar bisa menyajikan hidangan lezat dan bergizi seimbang yang tidak hanya mendukung tumbuh kembang anak, tetapi menyehatkan seluruh anggota keluargaku.

“Tidak pernah ada kata cukup untuk belajar, jadi aku mengapresiasi upaya edukasi yang dilakukan Royco beserta seluruh mitranya di program ‘Royco Nutrimenu’, dan percaya bahwa hal ini terus dibutuhkan oleh semua ibu ataupun calon ibu,” ungkap Ciki, saapan akrab Citra Kirana.

Amaryllis menambahkan, semoga program ‘Royco Nutrimenu’ mampu menginspirasi lebih banyak ibu maupun calon ibu dalam mewujudkan keluarga Indonesia yang lebih sehat penuh maslahat berkat asupan nutrisi seimbang. “Mari bersama-sama, kita sambut Generasi Emas 2045 bebas stunting,” pungkas Amaryllis.(Arumi/ Tim Redaksi)

Hasil kolaborasi Royco dengan Sejumlah Mitra:

  1. BKKBN melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT): Pemberdayaan masyarakat di tingkat desa/kelurahan untuk pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting
  2. IPB University: Program edukasi seputar nutrisi dan MPASI melalui kegiatan ToT kepada para ibu dengan bayi berusia di bawah 2 tahun
  3. PNM Mekaar melalui program Ibu Sehat Keluarga Sejahtera (BU KARSA): Mengedukasi dan memberdayakan perempuan prasejahtera agar lebih melek nutrisi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *