Program organisasi nirlaba.

ACSB Berikan BELLA AWARDS 2024 kepada Para Perempuan Inspiratif di Sektor Pertanian

Advertisements

 JAKARTA – Asia Committee for Small Business (ACSB) menggelar pertemuan regional di Yogyakarta, dari tanggal 2 hingga 4 Mei 2024. Pertemuan tersebut dihadiri delegasi dari berbagai negara di Asia.

ACSB merupakan organisasi nonprofit dengan anggota yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, China, Filipina, China, Bangladesh, dan Australia. ACSB fokus pada pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM), dan peningkatan semangat kewirausahaan di Asia.

Untuk pertama kalinya, ACSB juga menyelenggarakan penganugerahan BELLA (Business Excellence in Lady-Led Agri-enterprises) Awards kepada para perempuan inspiratif yang menunjukkan kontribusi luar biasa bagi pengembangan kewirausahaan di sektor pertanian, baik dari kalangan pelaku bisnis maupun akademisi.

Para penerima award adalah mereka yang berkontribusi dalam memajukan bisnis di sektor pertanian sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat serta lingkungan. Pemberian award ini diharapkan bisa memacu partisipasi yang lebih aktif dari para perempuan di Indonesia dan juga Asia dalam memajukan sektor pertanian di negara masing-masing.

“Penganugerahan BELLA Awards 2024 dilaksanakan bersamaan dengan seminar internasional bertema “Agribusiness Entrepreneurial Marketing” yang diselenggarakan di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada UGM),” ungkap Dekan Fakultas Pertanian UGM Ir. Jaka Widada, MP, Ph.D saat membuka seminar, beberapa waktu lalu.

Adapun para pemenang BELLA Awards dari Indonesia antara lain Nina Septina dari Jawa Barat untuk kategori pendidikan di bidang pertanian, Deny Moroyati dari Jambi untuk kategori fashion dan gaya hidup, Wildaningsih dari Jawa Timur untuk kategori teknologi pangan, Sukesti Nuswantari dari Jawa Tengah untuk kategori agribisnis yang inklusif, serta Rena Arifah Simbolon dari Sumatera Utara untuk kategori perusahaan rintisan yang menjanjikan.

Secara khusus, Rena Arifah Simbolon merupakan pendiri Rumah Briket Medan yang juga dinobatkan sebagai penerima award di tingkat Asia. Lulusan dari Pascasarjana Pengelolaan Sumber daya Lingkungan (PSL) Universitas Sumatera Utara (USU) ini berhasil mengolah sampah organik menjadi briket arang untuk bahan bakar, sehingga memiliki nilai ekonomis.

“Briket arang ini merupakan hasil penelitian thesis pada tahun 2015,” ungkap Rena.

Tidak hanya bisa memberikan manfaat ekonomi, Rena yang dibantu timnya yang terdiri dari komunitas ibu-ibu bernama MACAN GANAS (Mak Cantik Gang Nasional), juga berhasil mengurangi sampah yang ada di wilayah tempat tinggalnya.(Arumi/ Tim Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *