Acara agenda Rendezvous Sastra merupakan bagian dari rangkaian pra-Festival Sastra Yogyakarta (FSY) 2024.

Kolaborasi Komunitas Perempuan Bertutur dan Sanggar Sastra Sompilan Tampil Pada Rendezvous Sastra

Advertisements

YOGYAKARTA – Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta menggelar agenda Rendezvous Sastra. Ini merupakan pementasan kolaboratif dari Komunitas Perempuan Bertutur dan Sanggar Sastra Sompilan.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian pra-Festival Sastra Yogyakarta (FSY) 2024 yang diselenggarakan rutin setiap tahun. Kali ini, FSY 2024 mengangkat tema “Siyaga,” yakni tema yang menggambarkan kesiapan dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

Rendezvous Sastra menghadirkan penampilan istimewa dari sastrawan berbakat yang tergabung dalam kedua komunitas tersebut. Para penampil akan menyuguhkan karya sastra yang bukan hanya indah secara estetika, tetapi juga kaya akan makna dan pesan, sejalan dengan tema besar festival, Siyaga. Tema ini dipilih karena relevansinya dengan situasi sosial dan budaya saat ini, di mana masyarakat dituntut untuk selalu siap beradaptasi dengan perubahan tanpa melupakan nilai-nilai budaya lokal.

Kepala Bidang Sejarah Permuseuman Bahasa dan Sastra Andrini Wiramawati mengatakan, kegiatan tersebut tidak hanya menjadi wadah apresiasi bagi karya sastra, tetapi juga sebagai media refleksi terhadap kondisi masyarakat melalui seni bertutur dan karya sastra. Menurutnya, kolaborasi antara Komunitas Perempuan Bertutur dan Sanggar Sastra Sompilan menunjukkan bahwa dunia sastra Yogyakarta terus berkembang dengan inklusif, di mana berbagai kelompok, terutama perempuan bisa berkontribusi aktif dalam pelestarian budaya.

“Melalui tema Siyaga, kami berharap seluruh rangkaian pra-Festival Sastra Yogyakarta, termasuk Rendezvous Sastra ini mampu menginspirasi masyarakat Yogyakarta untuk lebih siap dalam menghadapi dinamika zaman, sambil tetap menjaga nilai-nilai luhur budaya kita,” ungkap Andrini di Pendopo Sompilan Ngasem Kemantren Kraton Yogyakarta, Senin malam (23/9/2024).

Ia menambahkan, FSY 2024 diharapkan menjadi puncak perayaan sastra di Yogyakarta, di mana berbagai kegiatan pra-festival seperti Rendezvous Sastra ini menjadi ajang pemanasan untuk menampilkan karya-karya terbaik dari sastrawan lokal. Festival ini akan memperkuat posisi Yogyakarta sebagai salah satu pusat sastra dan kebudayaan di Indonesia. Termasuk menjadi ruang bagi para seniman dan sastrawan untuk terus berkarya dan menginspirasi.

Sekedar informasi, FSY 2024 merupakan ajang tahunan yang diadakan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta. Saat FSY digelar, berbagai kegiatan dan pementasan sastra dihadirkan. Tahun 2024 ini, festival mengangkat tema Siyaga, yang mencerminkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi tantangan modern, sambil tetap menjaga dan mempromosikan kekayaan sastra lokal. Sebelumnya, tahun 2023 FSY mengangkat tema Sila dan tahun 2022 mengusung tema Mulih.(Arumi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *