Tim CUBE Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil meraih Juara 1 dan Juara 3 pada ajang National Concrete Competition Universitas Negeri (Unnes) Semarang.

Pada Ajang National Concrete Competition Unnes 2024, Tim CUBE UMS Raih Juara 1 dan Juara 3

Advertisements

SOLO– Tim Civil Engineering Unity for Building Innovation and Creativity (CUBE) Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil meraih juara pertama dan juara ketiga pada ajang National Concrete Competition Universitas Negeri (Unnes) Semarang.

Tim pertama yang mendapatkan juara pertama adalah Tim ARJUNA CUBE. Mereka membawakan judul “Strength Right of Simbastri Concrete for Economic and Sustainable Construction,” di mana anggotanya adalah Hafid Nurrohman, Wahyu Habi Bullah, Erwin Suspatriya, dengan pembimbing Mochamad Solikin.

Sedangkan, tim kedua sebagai juara tiga dengan tim bernama AVENZOAR CUBE. Anggotanya, Sheala Aditya Kusuma Mukti, Rizki Arifianto, dan Yunita Endah Saputri dengan dosen pembimbing Mochamad Solikin. Tim AVENZOAR CUBE mengangkat topik “Beton EkonomiS Tepat mutu RAMah LIngkungan (BESTRAMLI) Concrete Innovation for Efficient and Sustainable Development.”

Wahyu Habi Bulloh, anggota tim ARJUNA CUBE mengungkapkan, tim sangat siap dalam menghadapi perlombaan kreativitas mahasiswa tersebut. “Semoga dengan kejuaraan ini mampu mendorong anggota CUBE lain untuk terus berprestasi, sehingga mendorong UMS menjadi kampus yang siap bersaing dengan kampus-kampus ternama lainnya,” ungkap mahasiswa Teknik Sipil, Rabu (7/8/2024).

Pada lomba yang bertema ‘Inovasi Beton Ekonomis untuk Konstruksi Tepat Mutu dan Ramah terhadap Lingkungan,’ Tim ARJUNA CUBE membuat inovasi “SIMBASTRI.” Yakni, Beton Sisa LIMBAh induSTRI.

Sementara itu, Ketua Tim AVENZOAR CUBE Sheala Aditya Kusuma Mukti memaparkan soal tahap seleksi yang dimulai seleksi proposal terlebih dahulu. Kemudian, diambil lima tim terbaik untuk maju ke tahap final.

“Pembangunan infrastruktur di Indonesia sangat gencar-gencarnya, seperti di Ibu Kota Negara (IKN) itu membutuhkan material seperti agregat kasar dan agregat halus sama semen. Kalau kita gunakan terus menerus, akan menyebabkan ketersediaan bahan penyusunnya ketersediaan akan menipis. Selain itu, juga menyebabkan polusi yang dihasilkan dari karbondioksida yang mengakibatkan gas rumah kaca,” papar Sheala.

Dari situ, lanjut Sheala, tim melakukan inovasi dari agregat kasar dengan menggunakan material ramah lingkungan dari limbah.

“Kami berharap dengan diperolehnya prestasi ini mampu menjadi motivasi saya pribadi dan juga tim yang lain untuk bisa mewujudkan cita-citanya,” ungkap mahasiswa Teknik Sipil UMS tersebut.(Arumi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *